Search

Eyeshadow basah



Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi mortir, stemper,timbangan, anak timbangaan, beaker glass, gelas ukur, batang pengaduk, sudip, cawanpenguap, thermometer, kaki tiga, bunsen, asbes, kemasan, pinset, dan sendok tanduk.Sedangkan bahan-bahan yang akan digunakan antara lain asam stearat, triaetanolamina,vaselin album, lanolin, propilenglikol, iron oxide, aquadest, kertas perkament, sertaa kainkasa.
 
Prosedur Kerja

Prosedur kerja dari ketiga resep tersebut tidak memiliki perbedaan yang jauh,perbedaan hanya pada proses penimbangan, selain dari itu tidak ada lagi, sehingga sehingga ketiganya hanya ditulis dalam satu prosedur.
 1.Disiapkan alat dan bahan
 2.Ditimbang asam staerat, vaselin dan lanolin.
 3.Dimasukkan asam stearat, vaselin dan lanolin kedalam cawan penguap.
 4.Dilelehkan campuran asam stearat, vaselin dan lanolin menggunakan cawan penguapdiatastangas air hingga melebur
 5.Dipanaskan campuran triaethanolamina, propilane glikol dan aquadest dalam beaker glas.
6.Dipindahkan hasil leburan asam stearat, vaselin dan lanolin dalam mortir panas
7.Dimasukkan campuran triaethanolamina, propilane glikol, dan aquadest yang telah dipanaskan dalam mortir panas yang berisi leburan, aduk ahomogen.
 8.Ditambahkan zat warna iron oxide, aduk ad homogen.
 9.Dimasukkan dalam wadah.

Resep 1

  • Asam stearat 20
  •  Trietanolamina 4
  •  Vaselin halus 30
  •  Lanolin anhidrat 5
  •  Propilenglkol 10
  •  Air 31
  •  Iron Oxide q.s
 
Perhitungan Bahan

1. Asam Stearat : × 20 g = 4 g
2.Trietanolamina : × 20 g = 0,8 g
3.Vaselin Album : × 20 g = 6 g
4.Lanolin Anhidrat : × 20 g = 1 g
5.Propilane Glycol : × 20 g = 2 g
6.Air : × 20 g = 6,2 g
7.Iron oxide : qs

Resep 2

R/ Asam stearat 10
Trietanolamina 2
Vaselin halus 15
Lanolin anhidrat 5
Propilenglkol 5
Air 63
Iron Oxide q.s


Perhitungan Bahan Resep 2


1.Asam Stearat : × 20 g = 2 g
 2.Trietanolamina : × 20 g = 0,4 g
3.Vaselin Album : × 20 g = 3 g
4.Lanolin Anhidrat : × 20 g = 1 g
5.Propilane Glycol : × 20 g = 1 g
6.Air : × 20 g = 12,6 g
7.Iron oxide : qs



Resep3


R/ Asam stearat 16
Trietanolamina 4
Vaselin halus 25
Lanolin anhidrat 5
Propilenglkol 5
Air 45
Iron Oxide q.s.

Perhitungan Bahan
 1.Asam Stearat : × 20 g = 3,2 g
2.Trietanolamina : × 20 g = 0,8 g
3.Vaselin Album : × 20 g = 5 g
4.Lanolin Anhidrat : × 20 g = 1 g
5.Propilane Glycol : × 20 g = 1 g
6.Air : × 20 g = 9 g
7.Iron oxide : qs



Analisis
 Formula pertama yang menggunakan asam stearat dengan konsentrasi 20%,trietanolamina 4%, vaselin album 30%, lanolin anhidrat 5%, propilenglikol 10%, air 31%,serta nipagin 0,1 %, memiliki homogenitas yang cukup baik sebab pada proses pembuatannyasudah sesuai dengan prosedur kerja. Sedangkan pH yang dihasilkan adalah 6, karena pH padakulit mata manusia sekitar 6-9, maka pH dapat dikatakan memenuhi standar. Sementara daya lekat yang dihasilkan adalah lengket dan berminyak sehingga kurang layak bila digunakan khususnya pada kaum remaja. warna yang dihasilkannya pun cenderung lebih mencolok halini disebabkan karena memiliki konsentrasi air yang terlalu sedikit yaitu hanya 31% dari total sediaan.
Karena pada formulasi pertama yang menggunakan persentase terendah darikonsentrasi sediaan memiliki hasil yang kurang menguntungkan bila dipakai, maka dibuat formulasi yang kedua dengan mengacu pada persentase tertinggi dari konsentrasi masing-masing bahan yaitu asam stearat 10%, triaetanolamina 2%, vaselin album 15%, lanolinanhidrat 5%, propilenglikol 5%, aquadest 63%, serta nipagin 0,1%, dengan konsentrasi airyang lebih banyak diharapkan dapat menghasilkan warna yang tidak begitu mencolok, sertadengan konsistensi yang lebih lembek. Akan tetapi dari formulasi ini sediaan yang dihasilkan justru memiliki daya lekat yang kurang lengket, dan inipuun kurang baik bila akan diganakanoleh kaum remaja.
 Karena belum menemukan rancangan formula terbaik maka dibuat rancanganf ormulasi resep ketiga dengan mempertimbangkan konsentrasi maksimum dan minimum darikedua resep tersebut yaitu dengan asam stearat 16%, trietanolamina 4%, vaselin halus 25%,lanolin anhidrat 5%, propilenglikol 5%, air 45%, serta nipagin 0,1% memiliki homogenitasyang kurang homogen pada zat pewarna iron oxide yang digunakan, hal ini disebabkankarena pada saat proses pembuatan, iron oxide yang seharusnya dilarutkan terlebih dahuludalam air sebelum dicampur dengan basis, namun dari segi formulasi diketahui memiliki daya lekat yang cukup baik dan dengan warna yang sesuai keinginan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar