Search

Lulur dariubi

Rancangan Formula

            Dirancang 3 formula lulur yang mengandung sari ubi jalar ungu. Pada formula A menggunakan emulgator anionic golongan sulfat yaitu natrium lauryl sulfat sedangkan formula B menggunakan emulgator anionic golongan sabun yaitu trietanolamin (TEA) dam asam stearat. Formula B menggunakan emulgator non ionic yaitu polioksietilen monostearat (Tween 80) dan sorbitan monostearat (Span 80) dengan pengawet, pengental, dan pengharum.

     b. Alat yang digunakan

   Gelas Erlenmeyer, Gelas Piala, Gelas Ukur, Kertas Timbang, Lemari Pendingin, Penangas Air, Pengaduk Elektrik, Pipet Volume, Timbangan analitik, dan Viskometer.

c. Bahan

      Air suling,
 asam stearat,
 cera alba,
cetyl alkohol,
gliserin,
metil paraben,
minyak mawar,
natrium lauryl sulfat,
paraffin,
pati beras,
polioksietilen monostearat,
 propel paraben,
sari umbi ubi jalar ungu, s
orbitan monostearat,
trietanolamin.

     d. Pengambilan  bahan

Umbi ubi jalar ungu langsung diperoleh dari Makassar, Sulsel yang diekstraksi  di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Fakultas Farmasi UMI.
e. Pembuatan bahan penelitian

1. Ekstraksi secara perkolasi (Ditjen POM, 1986)

Simplisia ditimbang sebanyak 500 gram, diserbukan dengan derajat halus yang sesuai dan ditimbang kemudian dimaserasi selama 3 jam, kemudian massa dipindahkan ke dalam perkolator dan cairan penyari ditambahkan hingga selapis di atas permukaan bahan, didiamkan selama 24 jam. Setelah itu kran perkolator dibuka dan cairan penyari dibiarkan mengalir dengan kecepatan 1 mL permenit. Cairan penyari ditambahkan secara kontinyu hingga penyarian sempurna. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan rotavapor (Rotary Vacuum Epavorator) hingga diperoleh ekstrak kental.

2. Pembuatan Lulur

      Langkah-langkah pembuatan lulur sari umbi ubi jalar ungu yaitu ditimbang semua bahan sesuai dengan rancangan formula.
Fase minyak dibuat dengan memanaskan asam stearat, cetyl alkohol, cera alba, paraffin, propel paraben, dan sari umbi ubi jalar ungu pada suhu 70° C diatas penangas air sambil diaduk.

Fase air dibuat dengan memanaskan air hingga 70° C dan metil paraben dilarutkan didalamnya, ditambahkan natrium laurel sulfat, dan gliserin sambil diaduk kemudian dipanaskan suhunya hingga 70°


C. Fase minyak ditambahkan ke dalam fase air sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan pengaduk elektrik selama 2 menit dengan selang waktu istirahat 20 detik hingga terbentuk emulsi, ditambahkan pati beras yang telah digerus dan diayak dengan ayakan mesh 60/40,

 kemudian dilakukan pengocokan berselang selama 5 kali pengocokan. Pengharum ditambahkan setelah suhu 45° C.
      Dibuat dengan cara yang sama pada formula B emulgator trietanolamin asam stearat dan pada formula C emulgator kombinasi polioksietilen monostearat (Tween 60) dan sorbitan monostearat (Span 60).



         3. Evaluasi Kestabilan Lulur (Gennaro, 1990)
              (a) Pengukuran Volume Kriming
                        Sediaan lulur sebanyak 25 ml ditempatkan dalam gelas ukur dan ditutup kemudian disimpan pada suhu 5° C dn 35° C secara bergantian masing-masing 12 jam. Kemudian diamati volume kriming yang terbentuk setiap satu siklus hingga siklus ke-10.
               (b) Pengukuran Tetes Terdispersi
                             Sediaan lulur sebanyak 10 ml dimasukkan ke dalam vial 15 ml. Pengamatan dilakukan dengan menetaskan lulur pada objek gelas, kemudian ditutup dengan gelas penutup dan setelah itu diamati dengan menggunakan mikroskop pembesaran 40 x 10. Diamati gambar pada mikroskop dan diambil gambarnya.Gambar diambil sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat.
               (c) Pengukuran Viskositas dan Aliran Lulur
          Sebanyak 60 ml sediaan lulur yang telah dibuat dimasukkan ke dalam gelas kimia kemudian diukur viskositasnya setelah pembuatan dan penyimpanan dipercepat dengan menggunakan viscometer broofiel spindle 6 pada kecepatan 50 rpm an diukur viskositasnya setelah pembuatan dan penyimpanan dipercepat dengan menggunakan kecepatan 2, 4, 10, 20, 50, dan 100 rpm.
(d) Pengujian Tipe Emulsi
Sampel sediaan lulur setelah pembuatan dan penyimpanan dipercepat dimasukkan ke dalam gelas kimia kemudian dihubungkan dengan kabel elektroda. Apabila jarum konduktometer bergerak maka tipe emulsi adalah M/A dan sebaliknya apabila jarum tidak bergerak maka tipe emulsi yang terbentuk adalah A/M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar