Search

Let’s make your soap!


Bahan                :
  1. 154,35 ml minyak kelapa
  2. 154,35 ml minyak kelapa sawit
  3. 491,3 ml minyak zaitun
  4. 110,87 ml NaOH
  5. 260,87 ml air
  6. 21,74 ml pewangi essential
  7. Pewarna makanan
Alat           :
  1. Gelas ukur 2 buah (ukuran 100 ml)
  2. Gelas ukur 2 buah (ukuran 500 ml )
  3. Gelas kimia 3 buah (ukuran 150 ml/250ml)
  4. Spritus dan tripot
  5. Termometer suhu
  6. Pengaduk kaca
  7. Cetakkan sabun
  8. Kertas lilin atau plastik
Kilas Teori  :
Natrium Hydroxide (NaOH) / Sodium Hydroxide / Iye / caustic soda / soda api merupakan bahan utama selain minyak dalam pembuatan sabun. Melalui reaksi NaOH mengubah minyak atau lemak menjadi sabun. Selain itu NaOH juga diperlukan untuk membuat shampoo dan body lotion. Mengapa sabun meghasilkan busa padahal tidak diberi deterjen? Karena NaOH termasuk golongan basa, dan basa besifat seperti sabun dan menghasilkan busa. Sabun yang diberi deterjen tidak baik untuk kulit. Karena, kadar NaOH yang digunakan jauh lebih banyak daripada kadar yang digunakan dalam pembuatan sabun mandi. Pada dasarnya, NaOH jika terkena kulit akan panas dan membuat kulit terasa panas dan gatal. Namun, NaOH memiliki sifat melepaskan panas ketika bereaksi dengan air itulah sebabnya mengapa kulit kita tetap aman menggunakan sabun mandi.
Cara Pembuatan :
  1. Campur NaOH ke dalam air, caranya adalah memasukkan NaOH ke dalam air, bukan sebaliknya*
  2. Diamkan larutan alkali menjadi hangat dengan suhu 45°C (dari panas awal 90°C)
  3. Ketika larutan alkali mencapai suhu 45°C, panaskan minyak sebentar dan jaga agar suhu minyak dan larutan NaOH sama yaitu 45°C. Panci yang digunakan harus stainless steel, bukan aluminium atau seng, karena aluminium mudah kerosif jika terkena larutan alkali.
  4. Masukkan larutan alkali ke dalam minyak yang bersuhu 45°C sama dengan suhu larutan NaOH, aduk sampai rata dan berubah mengental. Jika menganduk secara manual atau bisa menggunakan stik blender. Namun, mengaduk secara manual memakan waktu yang cukup lama ± 30 menit sedangkan memakai stik blender ±30 detik.
  5. Pada saat sabun sudah mulai mengental, saatnya untuk memberi pewangi, pewarna atau ekstrak tanaman/herbal.
  6. Setelah tercampur rata, tuang adonan sabun ke dalam cetakan yan telah dialasi plastik atau kertas lilin. Untuk cetakan sabun, silahkan berkreasi sendiri dengan memanfaatkan barang yang ada, misalnya kotak bekas bungkus sepatu atau bekas bungkus Pringles
  7. Tutup bagian atas dengan plastik, tutup permukaannya dengan kain yang tebal.
  8. Diamkan selama 24 jam agar proses saponifikasi/proses menjadi sabun benar-benar komplet.
  9. Keluarkan sabun dari cetakan dan potong sesuai selera
10. Keringkan sabun di tempat yang cukup ventilasi selama 4-6 minggu, setelah itu sabun siap dipakai.
Ha-hal yang harus diperhatikan :
  1. Pada saat membuat larutan NaOH gunakan baju lengan panjang, kaca mata pelindung, masker dan sarung tangan karet prinsip kehati-hatian sangat diperlukan karena, cairan ini bisa menyebabkan kebutaan apabila terkena mata, atau mengakibatkan rasa terbakar apabila mengenai kulit. Sediakan pula cairan cuka, hal ini untuk mengantisipasi apabila kulit terkena cairan alkali namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pakailah baju lengan panjang selama pembuatan sabun.
  2. Pada saat membuat larutan NaOH lakukan di ruangan terbuka, misalnya di taman atau di tempat yang mempunyai udara bebas. Jangan menghirup udara yang keluar dari larutan ini.
  3. *Selalu memasukkan NaOH ke dalam air (dengan pelan) dan bukan sebaliknya. Jika anda melakukan sebaliknya, akan mengakibatkan letupan yang sangat berbahaya bagi kulit dan mata.
  4. Jauhkan dari jangkauan anak – anak  / tidak melibatkan anak –anak sama sekali.
  5. Perhatikan perbandingan pewarna, pewangi dengan adonan sabun bila pewarna dan pewangi terlalu banyak maka, adonan sabun dengan pewangi atau perwarna akan terpisah dan tidak berbaur. Sehingga, pembuatan sabun akan gagal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar